Ini Bukit Bintang di Yogyakarta, kenapa saya bilang Bukit Bintang yang sebenarnya? Banyak warga Jogja mengira bahwa bukit bintang adalah hargodumilah....dimana ada jembatan yang di sepanjangnya ada penjual jagung bakar (hmmmm.....nyummy). But nope, The real bukit bintang masih ke atas lagi. Dari hargodumilah masih terus lagi, hingga sampai pertigaan pertama, belok ke kanan, yups...lanjut aja....kira2 setengah kilometer.
Sampai ketemu pemandangan di samping ini (ekhem itu si Vario milik si Pacar).
Jangan kaget kalau jalan ke sananya nanjak dan sempit, tapi yeah...don't give up, coz it worthed.
Mungkin sedikit tips aja buat memakai jaket, soalnya IT'S COLD, di sana dingin karena anginnya lumayan kenceng, hmmmm....mungkin karena saya ke sana sore kali ya hahahahaha. Tapi tujuan saya ke sana emang bwt lihat sunset jadi ya sore hari, jangan khawatir karena sebenernya di samping si Vario (gambar di atas) ada warung bakso, sambil makan bakso sambil memandangi pemandangan indah kota Jogja, menanti sunset, dan harganya juga murah kalau di banding di Hargodumilah.
Kalau saya sich karena punya rencana makan Ayam goreng di salah satu warung di Hargodumilah, jadi ya cuma pesen secangkir kopi Good Day panas aja.....uuuuuugggghhhh.....adem-adem minum kopi panas sambil lihat pemandangan indah. mau tau seindah apa? Here we go, I will show you My Art....my picture......
Itu aku....itu aku....-angkat telunjuk jingkrak-jingkrak- hahahaha. Nampang dikit. Gimana? Wow khan? Maksud saya pemandangannya lhooo.....
Itu tadi hasil karya si Pacar.....kebetulan dia anak komunikasi, walaupun bukan jurusan fotografi, tapi ngertilah sedikit-sedikit tentang fotografi, jadi bisa ngambil gambar se bagus di atas. Selanjutnya karya saya.
Gimana? Cukup bagus khan? Kebetulan saya bersamaan dengan cewek2 cantik di atas hohoho sama sekali nggak kenal, nyolong foto dikit ya mbak-mbak. Hehehe.....next....
Ini dia si Pacar sekaligus Talent saya. Love you dear....
Gimana? Indah sekali khan? Pemandangan sunsetnya Subhanallaah yah, malam harinya lebih indah lagi, tapi ya, memang harus lebih berhati-hati, karena jalannya sempit, naik-turun, dan kalau malam hari nggak ada penerangan yang memadahi. Kata ibu saya yang kebetulan kampung halamannya nggak jauh-jauh amat dari lokasi, kalau pagi hari....subhanallaaah.....kayak negeri di atas awan, kota Jogja seperti tertutup kabut, indah banget pokoknya.
Demikian dulu ya pembaca (hmmm....hehe) semoga bisa jadi alternatif wisata di Yogyakarta.
Salam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar